24 Maret 2011

Resep untuk Membahagiakan Suami

VIVAnews - Sejumlah pasangan suami istri mungkin sesekali suka merasa tidak cocok satu sama lain. Dan hal itu sering menimbulkan cekcok dan merasa berat mengatasi masalah rumah tangga, termasuk juga merasa sulit membahagiakan pasangan secara emosional
Ini menjadi satu di antara banyak alasan, kurangnya kepuasan emosional terutama pada suami. Mungkin benar, pria hanya membutuhkan kepuasan fisik. Dan hal ini, benar-benar membuat banyak wanita cenderung tidak tahu bagaimana memuaskan suami mereka secara emosional.

Bahkan, pada titik kejenuhan wanita akibat kesibukannya di luar rumah, dan juga mengurus anak, wanita cenderung mengabaikan kebahagiaan suami secara emosional.

Sebagai wanita, mungkin Anda butuh tips ini untuk membahagiakan suami seperti dikutip dari Times of India:

1. Pahami keinginan suami
Memahami keinginan pasangan adalah kunci untuk hubungan yang lebih baik. Psikolog Anjali Chhabria, asal India mengatakan, "Pria biasanya lebih sedikit berkata-kata, jadi belajar untuk memahami apa yang tidak mereka katakan," katanya.
"Perkawinan lebih dari sekedar lembaga suci antara dua orang. Anda harus memahami pasangan Anda. Coba pahami dia, dan membuat dia merasa bahwa Anda peduli tentang dia," tambahnya.

2. Komunikasi
Pria perlu kepuasan emosional seperti manusia lainnya. Oleh karenanya, mereka akan merasa dihargai dan merasa penting jika istri mereka mendengarkan hal-hal kecil yang mereka katakan.
Psikolog Chandni Mehta mengatakan, "Stimulasi emosional sangat penting bagi seseorang untuk tertarik dalam hubungan apapun."
Mulailah melakukan komunikasi ringan seperti membicarakan teman-temannya, keluarga, harapan, dan lain-lain. Jangan pernah menempatkan pria hanya sebagai alas atau sebagai pendengar setia dari keluhan Anda. Namun mulai saat ini, jadilah pendengar setia untuk setiap keluh kesahnya.

3. Aspek fisik
Seperti Chhabria mengatakan, perbedaan antara pria dan wanita adalah, bahwa, laki-laki membutuhkan seks untuk cinta dan wanita membutuhkan cinta untuk seks. Aspek fisik sangat penting dan itulah yang membuat perkawinan berbeda dari semua hubungan.
Yah, seperti kita semua tahu, ketika salah satu telah memanjakan dalam mendapatkan fisik dengan seseorang, aspek emosional secara otomatis ikut berperan. Membuat suami Anda merasa bahwa Anda senang dan puas dengan dia secara fisik.

4. Jangan berpura-pura
Jangan pernah berpura-pura di depan suami. Psikolog Varkha Chulani berkata, "Keaslian adalah ikatan pertama dari hubungan emosional. Jika ia melihat Anda telanjang secara fisik, ia juga harus dapat melihat Anda telanjang secara emosional. Iklim kepercayaan dibangun berdasarkan transparansi hubungan. Seharusnya tidak ada manipulasi atau permainan perasaan yang terlibat," ujar Chulani.

5. Beri dia kebebasan
Mencurigai suami terus-menerus bisa membuatnya merasa tak nyaman dan tidak betah berlama-lama di dekat Anda. Biarkan ia tetap sibuk dengan dunia kerjanya, ataupun dengan hobinya dan teman-temannya, asalkan porsi waktu bersama dengan Anda tetap menjadi prioritasnya. Anda tidak perlu melacak keberadaanya setiap waktu selama 24 jam. Berikan kepercayaan padanya dan selalu berfikir positif tentangnya, akan membuat pria merasa lebih dihargai dan membuatnya semakin menyayangi Anda
By Finalia Kodrati, Lutfi Dwi Puji Astuti
Selengkapnya...

MENGUSIR GELISAH DALAM HATI

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Dijaman ini, begitu banyak hal yang bisa menjadikan hati kita gelisah. Kenaikan gaji yang nyaris habis dikikis inflasi. Harga sayur-mayur yang menguras uang dapur. Uang sekolah anak-anak yang kadang menyesakkan. Kerena kegelisahan itu, kita menjadi sulit tidur. Dari sulit tidur, lalu kita dihinggapi depresi. Kemudian berkembang menjadi stress berkepanjangan. Untuk mengobatinya; kita meminum obat tidur ditambah anti-depresan dan anti-ansietas. Memang, banyak orang yang tertolong dengan obat-obatan semacam itu. Tetapi, dalam jangka panjang mereka harus menaikkan dosis untuk menghasilkan efek yang sama. Sehingga, akhirnya malah menjadi ketagihan. Adakah alternatif lain selain obat-obatan semacam itu?

Dijaman dahulu kala, obat-obatan seperti itu belum ada. Begitu pula dengan lembaga pelatihan yang menyajikan topik ˜Stress Management™. Sehingga, orang-orang pada masa itu harus mencari jalan keluar lain, seperti yang dikisahkan dalam sebuah dongeng. Dongeng tentang seorang lelaki yang sedang dihinggapi oleh kegelisahan hati. Dia mendatangi seorang bijak ditengah gurun pasir. Lalu bertanya;Tuan, apa rahasianya sehingga Tuan begitu tentram dalam menghadapi hidup yang serba sulit ini?

Orang bijak itu berkata;Aku tahu sebuah rahasia, katanya, “tapi aku tidak bisa mengatakannya kepadamu, lanjutnya.

Lelaki itu menahan kecewa sambil berkata:jika Tuan tidak mengatakannya, bagaimana saya mengetahuinya?”

Engkau bisa membacanya, kata sang bijak, seraya mengarahkan telunjuknya kesebuah gundukan bukit pasir. Disana, lanjut beliau. Ada selembar kulit kambing yang menyimpan rahasia itu. Raihlah kulit kambing itu, dan bacalah apa yang tertulis padanya. Katanya. Jika engkau bisa mengamalkannya, maka hatimu akan terbebas dari rasa gundah dan gelisah. Lalu, orang bijak itu beranjak pergi.

Seketika itu juga, sang lelaki berlari ke gundukan pasir itu. Setelah mencari-cari diseluruh penjuru bukit itu, akhirnya dia berhasil menemukan kulit kambing yang diceritakan oleh sang bijak tadi. Dia bergegas membuka lembaran kulit kambing itu. Dan disana, didapatinya sebaris kalimat aneh yang berbunyi;Alaa bidzikrillaahi tathma-innul quluub…. Sejenak dia berpikir, apa arti kalimat itu. Oh, dia teringat masa kecil dulu, ketika gurunya bercerita tentang rahasia itu. Perlahan-lahan dia teringat pula bahwa kalimat itu berarti, bahwa:hanya ada satu cara untuk menjadikan hati kita tenang, yaitu; dengan mengingat Tuhan.

Orang-orang yang senantiasa mengingat bahwa mereka mempunyai Tuhan tempat bersandar; dijamin akan merasa tenang dihatinya. Betapa tidak? Didunia ini ada begitu banyak hal yang diluar jangkauan kemampuan manusia. Sehingga, mengandalkan kemampuan diri sendiri saja seringkali tidak cukup. Lagipula, masalah kita bisa datang silih berganti. Saat kita terbebas dari suatu masalah, masalah lain serta merta menggantikan.

Ketika teringat kepada Tuhan, kita kembali disadarkan bahwa tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Tuhan. Sehingga, saat kita meminta kepadaNya untuk diberi kekuatan, maka kita mendapatkan kekuatan dari sang pemilik kekuatan itu sendiri. Itu membuat kita memiliki kekuatan untuk terus menjalani hidup. Tidak peduli sesulit apapun dia mendera kita.

Selain itu, kita juga kembali disadarkan bahwa Tuhan itu maha adil. Dia tidak mungkin menghukum orang-orang yang berbuat kebajikan. Sebaliknya, tidak mungkin Dia membiarkan orang-orang yang berbuat jahat, menindas sesama manusia, merampas hak orang lain, dan bertindak sewenang-wenang. Sebab, tidak ada satu mahlukpun yang bisa terbebas dari pengawasanNya. Jadi, disaat kita harus melakukan tindakan-tindakan yang baik, kita yakin bahwa Tuhan mendukung kita dibelakang. Namun, ketika terbersit dihati kita untuk melakukan sesuatu yang kurang baik. Atau merugikan orang lain. Atau mengambil hak orang lain, kita teringat bahwa Tuhan menyaksikan. Mudah-mudahan kita ditunjukkan kepada jalan yang lurus lagi.

Mengingat Tuhan, berarti menjadikan Tuhan sebagai backing kita. Jika kita membayar orang-orang berpengaruh untuk menjadi backing kita, rasanya hati kok tenang sekali ya? Apalagi jika yang menjadi backing adalah sang maha pemilik kekuatan dan kekuasaan mutlak. Oleh karena itu selain mendapatkan ketenangan hati, orang-orang yang selalu mengingat Tuhan juga bisa menasihati dirinya sendiri dengan mengatakan; “Cukuplah Tuhan sebagai pelindungku.

Jadi, untuk terbebas dari kegelisahan hati, kita bukan harus bergantung kepada obat-obatan. Melainkan semakin banyak mengingat Tuhan. Karena Alaa bidzikrillaahi tathma-innul quluub…. Hanya dengan mengingat Tuhan, hati kita menjadi tenang. Bayangkan. Jika setiap hari kita bisa mengingat Tuhan. Maka setiap hari. Hati kita. Menjadi tenang.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://dkadarusman.blogspot.com/
Selengkapnya...